BRIN-Mitra Industri Kembangkan Riset Ekonomi Sirkuler Berbasis Plastik Kemasan Layak Daur Ulang

Sampah Plastik Multilayer
Sampah Plastik Multilayer

Biomassabiru.com, Jakarta – Seperti kita ketahui, produk plastik dapat didaur ulang. Hal tersebut sejalan dengan prinsip ekonomi sirkuler, yaitu memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang. Saat ini, 90 persen sampah plastik kemasan atau multilayer tidak layak daur ulang.

Karena itulah, Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan PT. Standardisasi Sertifikasi Nasional dan PT. Sendang Bumi Wastama (Sustainable Waste Indonesia) akan melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama kegiatan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler berbasis plastik multilayer layak daur ulang, pada Kamis, 3 Agustus 2023, di BRIN Kawasan Gatot Soebroto, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih menjadi isu krusial karena jumlahnya yang menempati urutan kedua setelah sampah organik. Menurut Inaplas (2017), 65 persen di antaranya merupakan sampah plastik kemasan atau jenis plastik multilayer. Saat ini, plastik multilayer yang tidak layak daur ulang jumlahnya mencapai 90 persen.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN, Abdul Muis Hasibuan menyebut, dengan berkembangnya industri makanan, minuman, obat-obatan, dan berbagai produk pembersih, maka permintaan terhadap plastik multilayer semakin meningkat.

Menurutnya, tanpa upaya transformasi plastik multilayer dari tidak layak menjadi layak daur ulang, maka kualitas lingkungan akan semakin terancam.

“Kerjasama yang merupakan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler berbasis plastik multilayer layak daur ulang ini berguna mengidentifikasi kondisi existing industri plastik multilayer, termasuk keterkaitan hulu dan hilirnya, dan mengidentifikasi potensi dan kelayakan produksi plastik multilayer layak daur ulang, termasuk rantai pasok dan rantai nilainya,” ujar Abdul Muis dalam keterangan persnya, Kamis (3/8/2023).

Selain itu, kata Abdul, juga menganalisis dampak multiplier ekonomi, sosial, dan lingkungan dari proses produksi plastik multilayer layak daur ulang, serta membuat skenario-skenario pengembangan rantai bisnisnya.

Ia menambahkan, hasil riset ini penting untuk penyusunan rekomendasi skema aktivitas ekonomi sirkuler terkait produksi plastik multilayer layak daur ulang, yang diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap pengurangan masalah sampah plastik di Indonesia.

“Hasil penelitian ini juga sekaligus mendorong pengembangan aktivitas-aktivitas ekonomi baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer”, imbuhnya.(*) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *