Biomassabiru.com, Jakarta.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan PT. Standarisasi Sertifikasi Nasional dan PT. Sendang Bumi Wastama (Sustainable Waste Indonesia) dalam kegiatan pengembangan sistem ekonomi sirkuler berbasis plastik multilayer layak daur ulang.
Implementasi kerja sama diikat dengan penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS), Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) BRIN dengan pihak kedua pada Kamis (3/8/2023).
Kepala PR EPS BRIN, Umi Karomah Yaumidin pada saat membuka seremoni penandatanganan menyampaikan bahwa Inisiasi kerja sama tersebut menjadi salah satu riset yang menantang dan bersifat darurat yang saat ini tengah dilakukan di PR EPS. Riset ini akan menjadi basis berkembangnya sistem ekonomi kerakyatan yang tengah dikembangkan oleh pemerintah.
“Mengapa riset ini dikatakan menantang? Karena pemerintah saat ini tengah melakukan terobosan-terobosan dengan menggalakkan green economy dan blue energy,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT Standarisasi Sertifikasi Nasional, Kristono M. Widjaya mengatakan bahwa perusahaannya menaruh perhatian besar terhadap ekonomi sirkuler karena akan melibatkan banyak perusahaan di antaranya perusahaan plastik.
“Secara group perusahaan kami bergerak di bidang plastik. Maka, diharapkan ke depan akan mampu memberikan dukungan tumbuhnya ekonomi kerakyatan sebagai dampak sosial dari pengembangan sistem ekonomi sirkuler,” ujarnya.
Kristono mengungkapkan, banyak industri daur ulang dalam negeri yang menghendaki dibukanya ijin impor sampah plastik. Padahal, sampah plastik di negara kita saat ini masih sangat banyak.
“Yang harus dilakukan saat ini, masyarakat Indonesia baik dari kalangan pengusaha atau industri maupun dari kalangan pemerintahan adalah bagaimana menggunakan sampah-sampah plastik tersebut menjadi sebuah keuntungan atau memberikan benefit bagi negara. Dengan demikian kondisi lingkungan maupun ekonomi akan menjadi lebih baik,” terangnya.
Sedangkan Direktur PT Sendang Bumi Wastama (Sustainable Waste Indonesia), Dini Trisyanti dalam sambutannya mengatakan infrastruktur persampahan semakin lama semakin kompleks.
“Indonesia pernah dicap sebagai pencemar. Maka pada tahun 2017, kami banyak melakukan penelitian terkait sampah plastik. Kami merasa tertantang untuk melakukan pengumpulan data yang semakin luas, sektor ini juga semakin unik. Riset-riset kita bersama perlu di-update, karena ekonomi global sudah berbeda dengan sebelumnya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas BRIN, M. Alie Humaedi, yang mewakili Kepala OR TKPEKM, menyambut gembira dengan adanya kerja sama tersebut. Ia menyampaikan sebuah contoh inspiratif terkait keberhasilan Pemerintah Daerah Banyumas dalam mengelola sampah.
Alie menyebutkan, contohnya sampah plastik bisa diolah menjadi berbagai produk yang berguna. Sampah lumpur bisa diolah menjadi batu bata, dan sebagainya. Pengusaha di Tarakan juga berhasil mengolah sampah medis dan plastik yang menghasilkan tingkat perekonomian yang cukup signifikan. Ia berharap kepada pihak-pihak yang berkepentingan akan adanya kompensasi imbal jasa lingkungan di dalam produk-produk olahan sampah nantinya.
Di sesi terakhir dilakukan presentasi dari peneliti BRIN yang memaparkan makalah dengan judul ‘Studi Potensi Sosial Ekonomi dari Pengembangan Ekonomi Sirkuler Berbasis Produk Plastik Multilayer Daur Ulang’ yang kemudian dilanjutkan diskusi dan tanya jawab.(*)
Sumber : Humas BRIN