Biomassa.com, Bangka Belitung – Direktur PT Mentari Biru Energi, Widi Pancono menyambut kedatangan puluhan rombongan dari Sekolah BUMDes Ubok Sekicing Angkatan II Kabupaten Bangka Barat (Kab. Babar) bersama ISB Atma Luhur Pangkalpinang dalam rangka Studi Lapangan ke Pabrik Wood Chip yang dikelola Koperasi Energi Terbarukan (Kopetindo) di Desa Air Duren, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Selasa (8/8/2023).
Setelah berkeliling mendampingi puluhan rombongan dari Sekolah BUMDes Ubok Sekicing Kab. Babar untuk melihat lokasi Pabrik dan proses pembuatan Wood Chip, Widi Pancono mengatakan wood chip adalah sebuah produk biomassa untuk keperluan co-firing PLTU sebagai campuran batubara di pulau Bangka.
“Tentunya untuk keperluan pembangkit listrik PLN dalam hal ini untuk co-firing PLTU Air Anyir di Bangka Belitung,” ujarnya dihadapan para rombongan.
Widi mengungkapkan, pabrik Wood Chip ini merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam memanfaatkan sumber-sumber alternatif energi terbarukan (ET).
Ia juga mengatakan, saat ini perusahaan juga sedang mengembangkan fasilitas produksi wood chip dan wood pellet di Kabupaten Bangka Barattepatnya di Kawasan Industri Tanjung Ular.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Desa Dinas Sosial Kabupaten Bangka Barat, Winda mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk membuka wawasan dan pikiran Sekolah BUMDes Ubok Sekicing agar bisa membuat usaha baru.
“Kunjungan ke Pabrik Wood Chip ini ingin belajar bukan teori saja, tapi ini adalah salah satu program kami untuk meningkatkan, mencerdaskan Bumdes. Salah satu upaya kami yakni langsung terjun kelapangan untuk melihat kondisi dilapangan seperti apa,” ujar Winda kepada awak media di sela-sela kunjungannya.
Winda juga mengungkapkan bahwa Pabrik Wood Chip ini merupakan hal baru bagi mereka yang mana selama ini belum terpikirkan kalau di Bangka ini khususnya di Bangka Barat masih banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan menjadi nilai ekonomis seperti kayu.
Ia juga sangat mendukung keberadaan pabrik wood chip ini karena melihat manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Ini luar biasa, artinya potensi yang ada di Kabupaten Bangka Barat ini banyak bukan hanya eks tambang yang bisa dilakukan, tetapi kebun-kebun, kayu-kayu yang ada dihutan yang tidak bermanfaat atau kayu-kayu karet yang sudah tua biasanya langsung dibakar tetapi disini bisa diambil dan bisa ditampung atau dijual di pabrik Wood Chip ini sebagai komoditi untuk diolah menjadi bahan yang bermanfaat,” jelasnya.
Diketahui, Pabrik wood chip yang dibangun PT Mentari Biru Energi dan dikelola oleh Koperasi Energi Terbarukan (Kopetindo) di Desa Air Duren, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka ini merupakan terbesar untuk co-firing pembangkit listrik PLN di pulau Bangka.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar mengatakan pabrik wood chip dan wood pellet di Bangka investasinya akan mencapai Rp 200 miliar dalam dua tahun ini.
Pembangunan pabrik tersebut sejalan dengan peningkatan kebutuhan Biomassa untuk kebutuhan program co-firing PLTU batu bara di Air Anyir dengan target campuran sebesar 15%.
Besaran campuran ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan harapan dapat menurunkan emisi karbon di PLTU Bangka dan dapat memperbaiki kualitas udara kedepannya.(*)