Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Terbarukan

PRODUKSI ENERGI BIOMAS SAWIT

Produksi energi dari kebun sawit berupa minyak sawit (biodiesel) sudah umum diketahui. Secara teknis seluruh minyak sawit dapat diolah lebih lanjut menjadi biodiesel, namun realisasinya tergantung pada mekanisme pasar dan atau kebijakan pemerintah. 

Berbeda dengan biomas pertanian yang umumnya tersebar luas, produksi biomas kebun sawit tersebut umumnya relatif terkonsentrasi sehingga relatif mudah menggumpulkan dan memanfaatkanya. Bahkan sebagian yakni 6.6 juta ton (biomas tandan kosong, caangkang, serat buah) berada di PKS (CPO mill) sehingga tidak memerlukan biaya pengumpulan dan pengangkutan.

Selain dari biomas tersebut, dari pemanfaatan limbah PKS (POME) juga menghasilkan energi berupa biogas. Dengan asumsi volume POME sebesar 0.67 ton POME per ton TBS, maka volume total POME Indonesia sekitar 147.4 juta ton. Jika produksi biogas sebesar 28 m3 per m3 POME maka produksi biogas dapat mencapai 4127.2 juta m3. Dengan demikian perkebunan kelapa sawit dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi tak terbarui melalui biodiesel, bioethanol dan biogas.

Evolusi ketahanan energi nasional dari energi tak terbarui ke energi terbarui berbasis sawit memberi manfaat ganda bagi Indonesia yakni meningkatkan kedaulatan energi, menghemat devisa, mengurangi emisi GRK, dan manfaat ekonomi yang lebih luas akibat multiplier effect perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, pekebunan kelapa sawit merupakan salah satu industri startegis energi terbaraui dan berkelanjutan.

Perkebunan kelapa sawit Indonesia menghasilkan dua jenis energi terbarui (renewable energy) yakni biofuel generasi pertama (first generation biofuel) berupa biodiesel dan biofuel generasi kedua (second generation biofuel) berupa bioethanol (berbasis biomas) dan biogas (berbasis POME). Energi tersebut dihasilkan secara bersamaan (joint product) dan berkelanjutan. Potensi produksi biomas perkebunan kelapa sawit Indonesia adalah sekitar 182 juta ton bahan kering.

Jika diolah menjadi etanol akan menghasilkan bioethanol sebesar 23.7 juta kilo liter setiap tahun. Selain itu juga menghasilkan sekitar 147 juta ton POME yang dapat menghasilkan biogas sebesar 4127 juta m3. Perkebunan kelapa sawit merupakan industri penting dalam rencana transformasi energi nasional dari energi tak terbarui (non renewable energy) ke energi terbarui (renewable energy). Biodiesel menjadi pengganti sebagian solar, bioethanol pengganti premium dan biogas sebagai pengganti gas alam.

Dengan demikian perkebunan kelapa sawit  merupakan salah satu industri strategis energi terbarui dan berkelanjutan nasional. Selain perlu di lindungi juga perlu dipromosikan sebagai bagian penting dari strategi membangun kedaulatan energi nasional termasuk  energi tak terbarui ke energi terbarui.(Pjl 87)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *