Bangka Belitung, Biomassabiru.com – Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang semakin diminati di seluruh dunia. Woodchip Biomassa adalah bahan bakar yang dihasilkan dari kayu dan serpihan kayu bersumber dari limbah kayu atau pohon yang ditebang.
Biomassa kayu sendiri telah digunakan sebagai sumber energi sejak jaman dulu. Akan tetapi baru-baru ini menjadi semakin populer karena kekhawatiran tentang perubahan iklim dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan.
Woodchip biomassa dapat digunakan sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, karena kayu dapat diperbarui dengan menanam kembali pohon-pohonnya.
Penanaman pohon dapat diterapkan dengan konsep pengelolaan lahan yang bertujuan untuk menghasilkan biomassa dalam bentuk woodchip/serpihan kayu yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Konsep ini bisa diterapkan pada kebun-kebun yang telah didirikan sebelumnya ataupun pada hutan yang baru ditanam khusus.
Pohon-pohon yang ditanam biasanya berasal dari jenis-jenis yang memiliki pertumbuhan cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas baik sebagai bahan bakar.
Pohon-pohon tersebut kemudian ditanam dengan jarak yang cukup untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan memudahkan akses dalam pengelolaan kebun. Setelah mencapai usia yang cukup, pohon-pohon tersebut dipanen dan diolah menjadi woodchip.
Selain sebagai bahan bakar alternatif, woodchip biomassa juga dapat memberikan manfaat lain seperti meningkatkan kualitas tanah, mengurangi erosi, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Selain itu dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar seperti peningkatan pendapatan dari hasil panen dan pengolahan woodchip.
Dalam pengelolaan biomassa, perlu dilakukan pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis pada partisipasi masyarakat lokal. Pengelolaan hutan harus dilakukan dengan teknik-teknik kehutanan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa produksi biomass dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.
Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teknologi yang tepat untuk mengolah woodchip biomassa sehingga dapat menghasilkan energi yang efisien dan ramah lingkungan.
Potensi lahan yang belum termanfaatkan di Bangka Belitung dapat dimanfaatkan sebagai woodchip biomassa yang dapat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat setempat.
Sebagai contoh pohon karet, pelepah sawit dan pohon-pohon lainnya yang ada dikebun masyarakat. Biasanya sebelum membuka lahan, masyarakat pekebun/petani di desa-desa yang ada di Bangka Belitung membabat dahulu pohon-pohon yang ada di hutan kemudian pohon-pohon tersebut langsung dibakar.
Akan tetapi dengan hadirnya Woodchip biomassa ini, maka masyarakat tidak perlu lagi membakarnya. Masyarakat cukup memotong pohon-pohon tadi dengan ukuran tertentu kemudian menjualnya ke Pabrik pengolahan woodchip yang ada di Bangka Belitung.
Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan keuntungan ekonomis hasil dari pembabatan pohon-pohon sebelum dijadikan lahan perkebunan tadi.
Di Bangka Belitung sendiri, Woodchip biomassa digunakan untuk campuran co firing pada PLTU Batu bara yang ada di desa Air Anyir kabupaten Bangka.
Sedangkan Pabrik pengolahan Woodchip sendiri berada di desa Air Duren Kabupaten Bangka yang merupakan WorkShop terbesar yang di kelola oleh Kopetindo dibawah naungan PT Mentari Biru Energi.
Dengan memanfaatkan potensi lahan yang belum termanfaatkan dengan baik, Bangka Belitung dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang dimilikinya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. (*)