Biomassabiru, Bangka Belitung – Kenaf merupakan salah satu tanaman penghasil serat. Serat yang dihasilkan merupakan serat alam yang ramah lingkungan. Serat tanaman kenaf biasanya digunakan untuk industri karung goni, interior mobil, fiber drain, soil safer, geo textile, pulp dan kertas.
Bahkan saat ini, tanaman kenaf bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat co Firing yang digunakan sebagai bahan pada PLTU Batu bara.
Tanaman kenaf merupakan tanaman herba semusim dengan tipe pertumbuhan berbentuk semak tegak dan termasuk dalam tanaman hari pendek akan cepat berbunga bila penyinaran matahari kurang dari 12 jam.
Dalam keadaan normal, pertumbuhan optimal kenaf berkisar pada umur 60 – 90 hari dan bisa mencapai tinggi 4 meter untuk tanaman yang tumbuh subur. Namun tergantung dari varietas, kesuburan tanah, serta teknik budidayanya.
Warna batang dibedakan menjadi 3 kategori yaitu hijau, merah dan merah atau hijau tidak teratur. Warna dan kehalusan batang merupakan penciri utama suatu aksesi/varietas. Daun terletak berselang-seling atau alternate dan mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi tergantung subspesiesnya.
Tanaman kenaf umumnya secara generatif menggunakan biji. Biji kenaf biasanya berbentuk seperti ginjal berdiameter sekitar 0,3 – 0,5 cm berwarna kelabu agak kecokelatan. Benih kenaf termasuk ke dalam benih ortodoks karena relatif tahan terhadap pengeringan sampai kadar air 5 – 6 % dan dapat disimpan pada suhu yang rendah.
Benih kenaf sendiri dihasilkan dari kebun dengan persyaratan lahan harus subur, dekat dengan sumber air, drainase baik, bebas dari organisme pengganggu tumbuhan. Tidak seperti tanaman lain, waktu tanam dan cara budidaya kenaf untuk produksi serat dan benih berbeda, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda mulai dari pemilihan, persiapan lahan sampai dengan panen dan pascapanen.
Tanaman Kenaf mulai berbunga 12 minggu setelah ditanam. Periode pembungaan dan pembuahan berlangsung tidak serempak. Untuk panen benih yang baik dan efisien maka dilakukan apabila sekitar 75 % dari populasi tanaman kenaf buahnya sudah kering.
Tiap tanaman dapat menghasilkan 15 – 100 kapsul tergantung pada varietas, kondisi iklim tanah dan cara bercocok tanam. Tiap kapsul berisi 15 – 25 biji. Benih kenaf yang telah dipanen dan digunakan sebagai bahan tanam harus melalui proses pengolahan yang meliputi penjemuran (batangan/pocokan), perontokan benih, pembersihan benih, sortasi, pengeringan, dan pengemasan.
Kebutuhan serat kenaf akan semakin meningkat terutama karena sifat seratnya yang ramah lingkungan dan sangat adaptit diberbagai lingkungan tumbuh seperti lahan tadah hujan, lahan banjir dan lahan gambut, sehingga pengembangan kenaf masih menguntungkan. Produktivitas kenaf yang tinggi harus didukung dengan penggunaan varietas unggul yang telah dilepas dan penggunaan benih yang bermutu.(*)