”Adapun jenis polimer yang ditemukan antara lain acrylonitrile butadiene styrene, cellulose acetate, ethylene vinyl acetate, polyamides, polyethylene, low density polyethylene, high density polyethylene, ethylene vinyl acetate, polystyrene, polypropylane, polyvinyl chloride dan polyethylene terephthalate,” ungkapnya.
”Pencemaran mikroplastik yang terjadi di daerah industri, pemukiman, dan daerah pertanian tidak berbeda secara signifikan. Indra berharap pentingnya mengatasi masalah mikroplastik dari sumbernya baik primer maupun sekunder, pentingnya pengelolaan DAS Citarum secara menyeluruh serta adanya kolaborasi aktif pengelolaan DAS Citarum antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, LSM, dan para ahli untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan dalam upaya mengurangi pencemaran mikroplastik di Sungai Citarum,” tambah Indra.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala PRLSDA BRIN, Hidayat menyampaikan bahwa kegiatan riset mikroplastik di Sungai Citarum sebagai penelitian lanjutan dari penelitian makroplastik sebelumnya dalam monitoring plastik di lingkungan perairan.
“Mikroplastik bersumber dari makroplastik, penelitian ini bertujuan melihat bagaimana penyebaran, proses, dan keberadaanya perairan di sungai,” pungkasnya.(*)