Terobosan PT Mentari Biru Energi

PENYAKIT TANAMAN KENAF DAN PENGENDALIANNYA

Penyakit pada tanaman merupakan proses fisiologis yang tidak normal akibat gangguan secara terus menerus oleh patogen atau adanya iklim yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman secara normal. Penyakit tanaman dibedakan menjadi dua macam, yaitu: penyakit infeksius dan penyakit fisiologis. Penyakit infeksius biasanya disebabkan oleh patogen yang berasal dari kelompok jamur, bakteri, virus, viroid, fitoplasma, protozoa, atau nematoda. Kondisi lingkungan yang bisa menyebabkan penyakit antara lain adalah kekeringan, banjir, kekurangan, atau kelebihan unsur hara. Penyakit infeksius terjadi jika tiga faktor (inang, patogen, dan lingkungan) saling mendukung. Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai segitiga penyakit . Jika salah satu faktor tadi tidak mendukung, maka tidak akan terjadi penyakit. Misalnya tanaman inang rentan, dan jumlah inokulum patogen mencukupi untuk menginfeksi dan menimbulkan penyakit, namun iklim tidak mendukung maka penyakit tidak akan terjadi . Atau iklim cukup mendukung perkembangan patogen tetapi tanaman yang ditanam sangat tahan terhadap serangan patogen, maka penyakit tidak akan terjadi.

HAMA TANAMAN KENAF DAN PENGENDALIANNYA

Rendahnya produktivitas tanaman kenaf disebabkan oleh beberapa kendala, salah satunya adalah kendala biotik, yaitu adanya gangguan hama, penyakit, dan gulma (Anonim, 1985; Soekartawi et al.,1986). Kehilangan hasil oleh gangguan hama dapat mencapai 19% dari potensi produksi (Sri Hadiyani dan Nurindah, 1991), sedangkan di Bangladesh kehilangan hasil sebesar 12–14% (Jalil, 1992). Inventarisasi yang dilakukan di daerah pengembangan kenaf di Nganjuk selama musim tanam 1988/1989 mencatat adanya 16 spesies hama (Sri Hadiyani dan Nurindah, 1991; Nurindah et al., 1995). Lebih lanjut dilaporkan bahwa inventarisasi pada tanaman kenaf berumur 60–70 hari di daerah bonorowo di Kediri, Nganjuk, Jombang, Lamongan, dan Tuban terdapat 12 spesies hama, dan secara keseluruhan hidup tanaman tercatat ada 23 spesies hama yang menyerang tanaman kenaf mulai dari akar, batang dan daun, bunga, sampai biji . Hama yang paling banyak dijumpai pada pertanaman kenaf adalah wereng kenaf Amrasca biguttula (Ishida).

PEMULIAAN TANAMAN KENAF (Hibiscus cannabinus L.)

Tanaman Kenaf berasal dari benua Afrika, yang asalnya merupakan tanaman sayuran yang biasa dimakan oleh penduduk asli di Afrika. Kemudian kenaf dibawa oleh para pedagang maupun penjajah ke beberapa negara lain, antara lain ke Cina, India, Thailand, Indonesia, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Korea, Meksiko, USA, Australia, Gua-temala, dan Malaysia. Areal terluas tanaman kenaf saat ini hanya di Cina yang mencapai ± 100.000 hektar. Kenaf dikenal masyarakat Indonesia cukup lama yaitu sejak 1978 melalui program iskara (intensifikasi serat karung rakyat). Awalnya serat kenaf hanya untuk bahan baku industri karung goni, namun saat ini serat kenaf banyak dicari untuk bahan baku fiber-board pada industri otomotif. Areal kenaf pada saat iskara masih berlangsung meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Kalimantan Selatan. Puncak areal ter-capai pada tahun 1986 seluas 26.000 hektar. Varietas yang ditanam pada waktu itu Hc 48, Hc 62, Hc 33, dan G 4. Produktivitas yang dicapai petani waktu itu rata-rata hanya 0,9–1,2 ton/ha serat kering.

Kepulauan Babel salah satu target dari PT MENTARI BIRU ENERGI dalam pembudidayaan tanaman kenaf sebagai salah satu tanaman energi yang ramah lingkungan.

Tahun 2023 kemarin PT MENTARI BIRU ENERGI telah melakukan DEMPLOT(Demo Ploting) AREA yang mana wilayah Air Duren Kab.Bangka dengan luas area pembudidayaan tanaman kenaf kurang lebih 130000 m²(13 ha) dan beberapa hektar lagi untuk wilayah Kelapa Kab.BABAR  akan di lakukan pembudidayaan tanaman kenaf.

Dengan adanya terobosan yang sangat luar biasa dari PT MENTARI BIRU ENERGI  mudah-mudahan semakin berkembang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *