JAKARTA – BIOMASSABIRU. COM, Penetapan Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2023 yang baru saja diumumkan ke publik mendapat sambutan hangat dari para pengusaha energi sehat di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Ir. Widi Pancono saat dihubungi redaksi biomassabiru.com sabtu, 23 /12/2023 melalui aplikasi whatsapp miliknya.
” ini merupakan angin segar bagi usaha penyediaan Biomassa untuk kebutuhan Co-firing PLN guna menggantikan batubara sebanyak 5% di PLTU PLN maupun industri swasta, Mengingat Co-firing ini bagian dari strategi transisi energi nasional guna mencapat target NDC yaitu Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat. “, ungkapnya.
Widi pun mengatakan Dengan membaiknya harga biomassa ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat akibat terbukanya lapangan kerja yg cukup besar yang tidak membutuhkan tenaga yang berpendidikan tinggi, Sehingga masyarakat desa pun mampu bekerja pada ekosistim bisnis biomassa ini baik pada sektor hulunya berupa penanaman dan pemanenan Hutan Tanaman Energi, sektor transportasi, dan sektor produksinya.
Selain itu dengan tumbuhnya minat masyarakat utk menanam pohon energi di kebunnya sendiri maka dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup akibat berkurangnya lahan tidak produktif setelah ditanami pohon energi oleh masyarakat.
Ketua KOPETINDO,sekaligus Ketua III Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) / (IRES) Indonesia Renewnable Energy Sosiety itupun mengharapkan dukungan pemerintah untuk mempermudah ijin berusaha masyarakat dan pembiayaan hutan.
” Diperlukan dukungan pemerintah untuk memudahkan perijinan berusaha masyakat dan pembiayaan hutan atau kebun energi.
Apabila Pemerintah mau mengembangkan lahan hutan atau kebun energi sampai seluas 1 juta Ha, maka ini sudah mencukupi kebutuhan biomassa untuk co-firing PLTU PLN, ” Pungkasnya.
Dengan demikian Masyarakat pun menjadi lebih makmur dan memiliki daya beli yang dapat membantu pemerintah mengurangi subsidi energi..goo blue!! (Rd)
