KOPETINDO,Soft Lounching Unit Pengolahan Sampah Menjadi BBM

Namun masing-masing masih mempunyai kelemahan.Untuk mengurangi penggunaan bahan plastik, harus tersedia barang pengganti yang lebih murah dan praktis, sedangkan jika digunakan berulang kali seperti misalnya kantong plastik, lama kelamaan akan menjadi tidak layak pakai, dan jenis plastik tertentu jika digunakan berulang akan berbahaya bagi kesehatan, serta bahan plastik hasil daur ulang diketahui sudah berkurang kualitasnya.

Saat ini telah banyak diteliti dan dikembangkan alternatif pengolahan sampah plastik dengan mengkonversi menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang hadir untuk memonitoring kegiatan dari Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (KOPETINDO)terkait Pengolahan Sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

“Kegiatan Monitoring ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti rencana kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka dengan Koperasi Energi Terbarukan Indonesia untuk mengatasi sampah tertolak yang memang selama ini masih menjadi beban dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bangka,”ungkap Ismir Rachmaddinianto kepada awak media,Kamis (18/1/2024).

Dari informasi yang disampaikan oleh operator lapangan bersama salah satu pengurus Koperasi Energi Terbarukan Indonesia saat kunjungan Rabu (17/1/2024) dari 100 Kg sampah plastik yang diolah akan menghasilkan 60 persen solar, 25 persen minyak tanah, dan sisanya 15 persen adalah bensin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *